Curhat Cinta Untuk Ukhti

Di suatu siang yang cerah, di Kantin Fapet tercinta. Saya mendapat tugas penting dari seorang kawan Fapet ‘92 yang paling baik hatinya tetapi amat pemalu orangnya. Tugas saya tersebut: ‘curhat’! Apalagi kalau bukan tentang hati? Tentang jatuh cinta!

Sebelum cerita berlanjut, belakangan saya sepakat dengan istilah ‘jatuh cinta’. Ya, memang benar ‘jatuh’, alias hilang keseimbangan, dan terjerembab ke dalam lautan rasa. Untung saja bukan ‘cinta mati’, cinta sampai mati, walaupun istilah tersebut agak berlebihan, karena lahir dari generasi alay. Kenyataannya, tidak pernah ada cinta mati! Yang ada cinta hidup, cinta rupa, cinta gerak, cinta gairah. Cinta mati lebih berupa utopisme gombalistik alay agar nampak mengharu-biru, padahal mungkin derajatnya hanya cinta biasa dengan ungkapan lebay.

Oh, kembali ke tugas saya. Intinya adalah memberi tahu kepada salah satu teman akhwat, sebut saja Ukhti, bahwa ada seseorang yang menyukainya. Siapa ‘seseorang’ itu? Ya, temen aku! Sebut saja ‘Si Fulan nan baik hati’, titik! Setelah berbasa-basi sambil menikmati teh botol dingin, sampailah pada bagian paling utama dari tugas saya. Ungkapan curhat yang terdahsyat.

"Sebenarnya saya ingin menyampaikan kabar…,” kata saya kepada Ukhti, dengan nada lebih bersungguh-sungguh, “ada seseorang yang sangat menyukai Ukhti. Cuma… yang bersangkutan, kawan saya itu, belum siap diketahui namanya.” Tak lupa saya timpali lagi dengan statement penegasan, “Tapi, bahwa dia sangat ingin Ukhti menjadi pendamping hidupnya, adalah benar!"

Sejenak, keheningan membungkam akrabnya suasana pembicaraan. Jarum jam seakan berhenti, dan seisi jagat raya tenggelam dalam kesunyian, menunggu luncuran kata-kata jawaban. Ukhti, kawan kita di Ox’92 tersebut, terdiam. Tapi tak lama kemudian jawaban cerdasnya meluncur tanpa keraguan.

"Iya, Aa, saya juga belum siap mengetahui namanya!"

Plong…! Yang terpenting, amanat sudah disampaikan. Cuma, kemudian bingung... apa ya sebenarnya hasil curhatin kawan?

Catatan: Mohon maaf, nama Ukhti dan Fulan-nya tidak saya sebutkan, untuk alasan keselamatan… hehe.

(kiriman: Aa Subandoyo | editor: @yoezka)