Takdir Penuh Kejutan

Kutulis kisah ini disela pengembaraanku berlayar di dunia maya. Melintas di laman web Ox92.net ini, kusimpan pesan untuk kubagikan. Semoga masih ada yang kenal dengan hamba-Nya yang satu ini. Namaku YS.

Takdir Alloh itu memang sangat rahasia ya? Kedatangannya terkadang tidak terduga dan sekonyong-konyong, membawa kejutan-kejutan indah dan penuh makna dalam perenungan. Itulah yang kudapatkan dalam perjalanan hidupku yang kadang membuat orang lain bahkan orang tuaku sendiri heran.

Dulu aku dibesarkan di kampus tercinta yang bergulat di bidang peternakan, dan aku suka itu. Tapi... entah kenapa aku malah singgah di dunia lain, dunia yang berbeda. Ya, dunia teknologi komputer. Sampai-sampai aku nekat kuliah lagi di bidang informatika. Aku memang menikmatinya, sampai-sampai kadang dulu aku kuat untuk ngga tidur semalaman bergelut dengan komputer (sekarang mah kayaknya ndak kuat, dah tua kalie, heee).

Alhamdulillah, saat ini agendaku sudah kuselesaikan sebagian. Semua episode perjalanan ini kusyukuri, meski lembaga yang aku bina baru sampai menjadi juara III se provinsi Jawa Barat. Jumlah mahasiswa juga terus bertambah setiap bulannya, baik jurusan S1 Teknik Informatika, S1 Sistem Informasi, apalagi pendidikan profesinya. Kuresapi rasa bahagia ini, karena kudapati murninya pertemuan takdir Yang Maha Kuasa dengan usaha yang sungguh-sungguh. Semua ini bukan warisan dari nenek moyang.

Ingin kubagi cerita ini, tapi aku tak tahu harus dari mana. Aku takut mengecewakan temen-temen, karena profesi yg aku geluti sekarang ini di luar jalur peternakan. Sungguh aku masih cinta Fapet, dan aku masih suka peternakan. Aku malah berencana mengelola tanahku untuk dijadikan lahan peternakan. Rencananya ingin penggemukan domba, tapi untuk merealisasikan rencana tersebut aku masih ragu, karena rasanya ilmu tentang domba udah pada ngilang tuh, hehe...

Kalau ada di antara temen-temen yang sekarang bergelut di bidang perdombaan, mudah-mudahan kita bisa sharing informasi. Terimakasih sudah membaca kisah ini ya. Maaf yang sebesar-besarnya, karena kutulis ceritanya secara dadakan... Wassalaam.