The Acay Boy Story

Seseorang diantara kita -Ox92- beberapa kali muncul dalam komen-komen terdahulu yang menghiasi tulisan di website kecil bertuah ini. Dia mencoba menyamarkan identitas aslinya dengan memakai nama 'AcayBoy'. Nama yang provokatif bukan? Tahukah Anda siapa dia sebenarnya?

Saya coba mengingat-ingat kenangan masa lalu dan setelah membongkar sebuah albeum tua di rumah, dan tertemukanlah sebuah foto lama yang istimewa. Foto ini menurut saya 'fenomenal' serta memiliki nilai sejarah dan nilai jual yang sangat tinggi di hari ini. Ya betul itu, karena foto inilah yang akan dapat menjawab rasa penasaran dan keingintahuan rekan-rekan 92, tentang misteri siapakah beliau si 'AcayBoy' ini...

Istilah 'AcayBoy' ini lahir karena beliau memang kebetulan memiliki kelemahan di wilayah rahang dan mulutnya, yaitu terkadang susah menahan -maaf- air liur untuk jatuh menetes mengikuti hukum gravitasi bumi... Kami semualah saksi fenomena ini... Berdasar urutan kiri ke kanan pada foto diatas, ini dia para saksi kejadian tersebut (searah jarum jam please):

1) Saksi 1: Edoy Suredoy
2) Saksi 2: Anto Suedwin
3) Saksi 3: Adri Subodo
4) Saksi 4: Edi Suemir
5) Saksi 5: Ari Sukece

Tos weh... sakitu saksi-saksina mah... mangga 'panganten lalakina' kelebet sekarang!!!

Semua ini bermulai dari permainan kartu (entah truf, remir atau poker dll) yang biasa dilakukan diwaktu senggang libur ujian atau libur wakuncar. Hukuman akan dibebankan bagi teman yang kebetulan kalah dalam satu ronde permainan kartu tersebut. Teman-teman 92 tahu hukuman 'coret bedak/tepung ke muka'? Eta mah biasa!!!

Ini dia cerita dibalik hukuman yang 'setengah menyiksa' dan sekaligus memalukan, bahkan bisa dikatakan menurunkan 'kredibilitas', bahkan untuk seorang komandan Tatib sekalipun. Untung tidak ada seorang junior pun berani melangkah kami di Base Camp tersebut. Mun tahu mah, jadi ilfill meureun punya komandan Tatib seperti ini.

Kronologis

Lokasi kejadian: Base Camp 92
Para Pelaku: Kaum Kost-an dan Kaum Nomaden gabung
Alat Kejahatan: Kartu Remi, Tikar & Buah Rambutan

Modus Operandi

1) Kartu dimainkan. Ada 4 orang pemain dan 1 wasit pengadil duduk melingkar

2) Ronde pertama adalah ronde yang aman untuk semua

3) Hasil dari ronde pertama. Yang kalah adalah kawan yang paling rendah pointnya.

4) Wasit memiliki 4 buah rambutan. Dia keluarkan satunya, buah rambutan, dan segera diserahkan kepada kawan yang kalah dalam ronde pertama tersebut.

5) Dalam contoh kasus, terlihat pada foto diatas, Ari Sukecelah yang kalah dalam ronde pertama tadi

6) Lihatlah dengan seksama, buah rambutan merah berbulu itu ada di mulut Ari Kece, dan harus terus dipertahankan posisi itu sampai diperoleh hasil baru, siapa yang kalah dalam ronde berikutnya.

7) Wasit akan menyerahkan rambutan baru, untuk kawan baru yang dapat posisi kalah dan harus menggigit rambutan. Contohnya, jika kang Ari Sukece, kebetulan memang pas kalah lagi, ya wayahna, terus gigit dan tahan posisi rambutan dalam mulut di ronde seterusnya. Untuk selanjutnya buah rambutan tidak akan pernah berganti posisi, jika itu buat A ya itu buat A saja... tidak untuk yang lain. (Maaf, gini gini kita dulu kan mahasiswa fapet, tahu dong resiko penularan PMK, penyakit mulut dan kuku... hahahaha)

8) Teman, nomor 8 ini yang rame nih! Pas pisan, kebetulan yang kalah berikutnya itu teman saya sendiri... Saya tidak mau sebut nama ah, saya kasih inisial saja ya, dia adalah 'BS'. Ya nggak tahu ya, kok pas dia yang kalah...

Nah, itu dia masalahnya... Belum beberapa detik rambutan terpasang di mulutnya... air liur alias 'acay', keluar deras dari mulutmya... menetes... tes... tes...

Ingat lagunya Group Band Kotak "Masih Cinta? Yang syairnya:

Tik tik tik, air liurku
Biar terjatuh dalam hati
Mauku tak penting lagi
Biar kubuat bahagiamu

Persis gitu kang bro sist, air liur menetes pelan tapi pasti, bahkan tikar dekat beliau duduk sampai dialasi lagi oleh koran bekas!! Basahlah pokonamah... Tapi anehnya dia kok menikmati ya..? Mungkin juga dia merasa senikmat habis makan rujak pedas. Kita kadang-kadang teteskan air liur untuk mengurangi rasa pedas cabai ya... Tapi ini kan tidak sedang makan rujak pedas kan???? Entahlah...

Ide siapa hukuman main kartu model ini? Yang pasti ini ide tukang rambutan, biar rambutanna laku meureun...

Nah, teman-teman Ox92, dengan membaca kisah behind the scene ini, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa air liur itu penting dalam membantu salah satu fungsi fisiologis tubuh, yaitu membantu proses pencernaan.

Silakan anda tebak sendiri siapa dia rekan kita 'AcayBoy' tersebut. Saya hanya membantu saja dengan tulisan sederhana tapi penuh makna ini... Semoga membantu membuka jati diri sang pemuda idaman tersebut...

Malam Kemis beli Combro.. Piss ya Bro!!

Salam Ceria
AVJ 035
Sekarang tinggal di Surabaya