Mikro Diary Kita

Ox92 adalah sebenarnya angkatan yang santai tapi dengan hasil yang lumayan memuaskan, meskipun mungkin ini tidak terlalu dirasakan banyak pihak dan juga kurang diakui para pengamat internasional. Nah, pertanyaannya: "Dahulu berapa banyak dari kita yang disaat jam perkuliahan sudah selesai langsung membuka kembali catatan pelajaran yang sudah diberikan oleh para dosen?"

Survei membuktikan: kebanyakan sih nyantai! Dari pengamatan saya pribadi, dulu aktivitas rutin yang berjalan adalah antara lain:
1) Main bola plastik dan atur jadwal pertandingan rutin liga NPM
2) Main gitar dan bernyanyi 'sakahayang', maen kartu 'Remi', ada yang sekedar ngobrol-ngobrol ngaler ngidul bahkan ritual Wakuncar tetap dijalankan seperti biasanya walaupun saat itu bukan malam minggu.

Tapi hal tersebut berubah drastis di saat akan ada 'TES atau UJIAN'. Dari hasil survei saya pribadi dulu dan hasil pengamatan mendalam, fakta-fakta 92 adalah sebagai berikut:

Pertama, mencari orang dengan catatan terlengkap lalu difoto copy. Berdasarkan ulasan terdahulu dari hasil ujian sebelumnya, para 'narasumber' Oxers menjadi target utama/favorit para 'Fotocopy mania' adalah hanya beberapa saja. Nah, jangan harap 'narasumber' yang belum teruji kehandalannya bisa menjadi target! Insya Alloh moal payu, sok keureut ceuli ucing, mun teu percaya mah!! Tempat foto copy pun menjadi tempat favorit di malam sebelum tes atau ujian tersebut...

Kedua, malam sebelum ujian, kesibukan yang paling mencolok adalah membuat 'CATATAN MIKRO' dimana semua rangkuman dibuat selengkap mungkin dengan tulisan di atas kertas yang sekecil mungkin. Saking kecilnya, bahkan jika mungkin akan dibuat sedemikian rupa, sehingga cuma bisa dilihat memakai 'mikroskop'. Keterampilan tersebut membutuhkan latihan yang berulang-ulang dengan fasilitas pensil/pena yang cukup tajam dan lipatan atau gulungan kertas yang super mini.

Ketiga, mereka menghapal dengan berbagai variasi gaya. Cara menghapal memang bermacam-macam: ada yang hening... ada yang bergumam... bahkan sampai ada yang seperti orang membaca Pembukaaan UUD 45 saat upacara SMA dulu (kebiasaan tersebut dipercaya sangat bagus untuk melatih vocal TATIB. Saha tah!!!)

Keempat, rumah/kamar kost yang biasa dipakai tempat menumpang para 'Kaum Nomaden' (khususnya Base Camp 92) menjadi sepi. Para kaum nomaden tidak berani untuk menumpang tidur, dan kebanyakan dari mereka pulang kampung ke habitat aslinya di Bandung.

Ketika tes atau ujian dimulai, hampir bisa dipastikan pada awalnya masih berjalan dengan kondisi ideal karena masih ada memori bahan ujian menempel di otak hasil menghapal semalam atau hasil mendengar 'teman kita' yang masih keukeuh 'ceuceuleuweungan' menghapal di kampus. Bisa juga disebabkan karena adanya 'kompetisi' mendapatkan posisi tempat duduk strategis (baca: Posisi menentukan IPK).

Namun keadaan mulai berubah ketika 'kesang badag jeung leutik' mulai menetes, garuk-garuk kepala tapi 'teu ateul' mulai melanda, dan matapun mendadak menjadi 'juling' atau bahkan ada jurus tatapan mata 'Tarian Bali' pun dikeluarkan. Ada saja untungnya, karena acap kali dewi fortuna masih berpihak, tatkala dosen mulai lengah atau yang menjadi pengawas ujian bukan dosennya (Staf SBA)

'MICRO DIARY' pun mulai berani dikeluarkan dan dengan segera tersebarlah informasi jawaban soal tes/ujian dengan cara visual maupun 'harewos bojong'...

Hasilnya???? Kita inilah sekarang, here we got fapet, you can touch fapet, you can love fapet... fapet is the best... Yeahhhh!!!

Kiriman Kang Anto-091, sekarang tinggal di Bandung. First edit by AVJ, finished by Admin. Tulisan ini merupakan catatan kolaborasi Anto dan Emir, dibuat saat mereka sedang ber-SMS ria memanfaatkan fasilitas SMS Gratis pukul 10.30 WIB (walaupun dalam jarak yang cukup jauh, satu di Bandung dan satu di Lahat). Isi tulisan ini tidak menuduh atau menghakimi seseorang atau sekelompok orang. Biarlah pribadi masing-masing yang menilainya. Pernahkan kita Membuat 'MIKRO DIARY'?? (Jawab dalam hati masing-masing... SELESAI TIDAK SELESAI KUMPULKAN!! SALAM PURPALA!!!).

Keterangan Foto
Pemuda Hangat: "Kumaha udah pas atau kurang kecil, Nto?"
Pemuda Cool: "Kaya'nya kurang deh! Coba atur layout penempatan huruf dan jawaban lebih jitu lagi!"
Pemuda Hangat : "Oke, kalau gitu saya akan minta bantuan Ari Kece segera!"
Pemuda Cool: "Heu euh, atur we cepet, sayah rek wakuncar heula... kangen yeuh, mana baru jatuh kemarin, sampai bibirnya harus dijahit 3 jahitan di rumah sakit kemarin!"
Pemuda Hangat: "Emang udah jadian, Nto ?"
Pemuda Cool: "Want to know azzaaa!!!"