Legenda Hantu Kampus Atas

Suatu waktu di tahun 1996, ditengah keletihan karena harus berdiri dan berdesakan didalam bis Damri Tanjungsari – Kebon Kalapa. Samar-samar kudengar perbincangan itu, pertukaran kata bersahut-sahutan yang sangat seru dari sekelompok gadis manis bergaun rok panjang. Ditaksir dari wajah serta pakaian yang dikenakannya, hampir pasti kuyakini bahwa mereka adalah anak mahasiswa baru.

Iseng karena tidak ada pekerjaan lain, dan hitung-hitung mendapat hiburan gratis, kucoba pasang telinga untuk mendengarkan topik yang mereka ributkan. Salah seorang dari mereka menyambung keramaian dengan mengangkat topik baru. Memasang wajah serius, gadis manis berambut pendek itu mulai bertutur.

"Eh, kalian tahu nggak... kampus di Jatinangor tuh banyak setannya!!" katanya.

Statement yang sontak memancing perhatian kawan-kawannya. Membuat empunya cerita semakin bersemangat melanjut kisahnya.

"Nggak percaya? Coba tanya aja sama para senior! Kata mereka tu ya, waktu mereka pindah kesini dan ada orientasi mahasiswa baru, mereka digangguin 'penunggu' kampus, beneran..!! Sampe acaranya gagal, t'rus dilanjutin di kampus kita sendiri! Ih, ngeri banget deh pokoknya! Jangan sampe kita ke daerah atas malem-malem!"

Lontaran kisah itu ternyata memang sangat menarik. Tak kalah seriusnya, temannya yang lain menimpali dengan tambahan informasi seputar kabar tersebut. Kisah yang dibahas semakin lama semakin berkembang menjadi semacam legenda horor yang fantastis, dengan berbagai fragmen kengerian bertitel 'dunia lain di kampus atas Jatinangor'.

Sembari mengikuti perbincangan mereka dengan khidmat, sesuatu yang akrab tiba-tiba melintas-lintas di pikiranku. Sebuah memori yang mengusik perasaan, yang berkait dengan versi lain tentang mitos hantu di kampus atas yang mereka bicarakan. Satu hal yang sama antara cerita mereka dengan versi yang kualami sendiri adalah bahwa kisah 'penunggu kampus atas' itu berkaitan dengan kehadiran para mahasiswa baru...

***

"Eh, ada anak kedokteran lagi Mabim! Pendatang baru... Kita sambut yuk!"

Kabar itu datang membawa kegembiraan. Kami memasuki memasuki malam yang entah keberapa dari rangkaian pelaksanaan Mabim mahasiswa baru Fapet UNPAD angkatan 1994. Saat itu para Oxers (angkatan 92) adalah panitia pelaksana mabim angkatan 94 yang ditunjuk Senat Mahasiswa Fapet UNPAD, dan sebagian panitia memilih stand by di kampus pada malam harinya untuk menyukseskan acara. Hari-hari yang melelahkan tetapi sekaligus menyenangkan.

Rasa suntuk jelas ada, dan sebagian tatib oxer mulai mencari-cari kegiatan untuk mengalihkan kejenuhan tersebut. Kabar kehadiran 'tetangga baru' (mahasiswa FK baru tahun itu pindah ke Jatinangor) yang sedang melakukan mabim sesi 'perjalanan malam' seakan memberi angin segar untuk mengusir wajah-wajah tatib yang mulai kuyu didera keletihan karena tekanan profesi. Konon profesi tatib memang memiliki tingkat stress tinggi (menurut pengamat tatib yang tidak mau disebut namanya).

Acara 'welcome party' untuk tetangga yang baru datang pun dimulai. Terpecah dalam beberapa kelompok kecil, panitia mabim Fapet UNPAD bergerak untuk mengamati mabim FK. Aku bersama dua sobat lama bergerak menuju sudut kampus yang dirasa cukup gelap.

Basecamp lama UKL disamping gedung tiga akhirnya dipilih untuk tempat pos pertama. Benar-benar pasukan tatib yang terlatih, kami bergerak tanpa kata, tapi sama-sama paham dengan tujuan aksi. Ya, pos ini didirikan untuk memberikan kejutan terhadap orang-orang yang melintasi jalur, dan kami mulai bersiap. Soal pos kejutan seperti ini, anak-anak Fapet UNPAD generasi lama memang rasanya tidak asing lagi dan sangat terlatih untuk mengadakannya.

Jongkok... Berdiri... Tiarap... Entah posisi apa lagi kami bertiga lakukan dalam keheningan malam itu, didalam rimbunnya semak-semak. Kami menunggu dengan sabar...

Sebuah mobil melintas pelan disusul cahaya senter dan suara nafas memburu dari arah tanjakan fakultas pertanian. Kami tersenyum di dalam gelap...

***

"It’s show time..." Dan mulailah suara-suara itu timbul...

"Kresek-kresek..." rumput pun digoyang...

"Ssssssshhhh....," mulut para hantu mendesis, dan sontak anggota rombongan paling depan tertegun.

Kami diam. Mereka bergerak lagi.

"Uuuuuuuuuu..." sambil monyong membuat bebunyian mistis, kami melemparkan kerikil kecil ke jalan.

"Pletak... pletak..." suaranya cukup nyaring menimpa aspal, membawa pengaruh buruk pada rombongan mahasiswa baru yang tak berdosa itu. Mereka kembali tertegun dan nampak sekali mulai resah...

Mereka diam, begitu pula kami diam... sampai akhirnya sebuah mobil melintas menerangi jalan, dan membantu rombongan malang itu untuk melewati pos kami tanpa menderita gangguan lain lagi yang berarti.

Melihat formasi 'perjalanan malam' yang mereka gunakan, yaitu mobil 'perintis' dengan lampu terang menyala, lalu ada senior dengan senter ditangan, diikuti 5 mahasiswa baru, dan diakhiri dengan satu mobil sweeper yang memberi lagi lampu dari belakang... entah kenapa hati kami gemas tiada terperi... Mungkin ada semacam alergi terhadap 'kemewahan' jurit malam seperti itu, atau mungkin juga kami rindu dendam terhadap bentuk 'kasih sayang' senior dalam versi seperti itu...

Kelompok-kelompok mahasiswa baru FK yang datang berikutnya tak luput dari sambutan kami. Modus operandinya serupa. Rumput di sekeliling kami hanya bisa pasrah digoyang kesana kemari menemani lolongan yang tiada henti, "Uk... uk... uk... uk...”.

Anak baru fakultas elite yang diduga keras pinter-pinter dan kecerdasannya tak diragukan itu mulai ada yang menangis dan bahkan histeris. Seiring itu, makin banyak pula senior bersenter dan mobil panitia mereka yang melintas...

Untunglah tidak ada yang tertarik memeriksa padang rumput bagian atas. Kalau saja mereka lebih awas, mereka bisa menemukan 3 orang terkapar dengan perut keras menahan diri untuk tidak terbahak-bahak...

Akhirnya jalan malam yang digelar fakultas tetangga pun bubar... Menurut cerita yang kami dengar begitu berkumpul di Gedung 1, ternyata pos jadi-jadian yang dibentuk teman-teman tatib lain pun turut andil menyumbang kegagalan acara tersebut. Sungguh tragis sekali, dan merupakan pengalaman berharga tentang pentingnya komunikasi dan koordinasi.

Mungkin acara mereka akan tetap berjalan dengan sukses jika panitia mereka memberi kabar secara lebih serius, sekaligus menyuguhi sesajen secukupnya untuk hantu-hantu penunggu semak di lingkungan kampus Fapet UNPAD di malam itu...

***

Celoteh para mahasiswa baru di Bis Damri itu benar-benar menakjubkan. Tak pernah sedikitpun kusangka, bahwa sambutan ala ox92 bisa berubah menjadi cerita seram yang begitu melegenda bertahun lamanya. Kisah para hantu suntuk yang ramah berubah menjadi episode horor dalam lembaran sejarah kegiatan pembinaan mahasiswa baru mereka.

Sungguh kisah horor mengerikan yang enak didengar telinga...

Teriring permohonan maaf untuk para eks 'Tetangga Baru'; panitia dan peserta mabim FK angkatan 94. Sungguh kami hanya ingin menyapa di malam syahdu itu. Bukan salah kami kalau gurauan itu terasa nyata adanya... (also dedicated to sobat lama: mudah-mudahan kalakuan keur ngora teu nurun ka barudakna.. he he)

based on true story of CH 041, edited by YZK
pic: ada penampakan di kaca...

15 komentar:

  1. Untuk sesi jarail nggangu jalannya Mabim fakultas lain (FKU), saya tidak ikut-ikut. Tapi ketawa trus baca tulisan dari Bung CK. Kebayang wajah dan senyum-senyum tengil para pelaku 92 saat silent & secret operation terjadi. Ya ini lah nasib berkawan dengan barudak jarail. Asli jail pisan.
    Harus diusut dan ditelusuri sekarang, siapa-siapa saja pelaku "perusakan" acara mabim malam FKU 94 ini!

    BalasHapus
  2. kl gangguin FK pasti mang adri ga akan berani, jangankan ngeluarin suara2 serem, kentutnya aja adiknya yg di fk udah apal ... hahaha .....

    BalasHapus
  3. padahal bisa jadi judul ceritana lebih dahsyat "HANTU JERUK KENTUT"...

    BalasHapus
  4. wah apal rek ngajailan barudak FK mah pasti sayah miluan....atuy teu ngajak2 yeuh...sayah kabagian ngajaga kebon batur basa eta teh...bagus tuy tulisannya... : )

    BalasHapus
  5. tatanggana si guru14 Februari, 2011

    berarti aya balad yeuh, sy jeung bdk oxer lain tp lupa jeung sahana (lamun teu salah sama anak senior UKL) ngajailana d kandang unggas, marake sarung jeung diawuran ku keusik yeuh. malahan senior FK nu lalakina paburisat.......karabur.

    BalasHapus
  6. ha ha ha...kaluar oge pengakuan dosa nu lain... nuhun ah kang admin,ngeditna T.O.P - B.G.T. sampai terlihat menjadi dosa massal (padahal saya ragu2 sebelumnya, khawatir sudah pada "lupa" dan hanya 3 orang saja yang menjadi tersangka. two thumbs up buat temen2 seperjuangan dulu atas kejailannya juga, mari kita salahkan energi dan darah muda kita he he he....

    BalasHapus
  7. @041: sami2 ceu... ditunggu kisah2 lainnya nya...

    BalasHapus
  8. @Atoey : Tong seuseurian wae, nyengir deui! Jawab heula, minimal dua orang pelaku "hantu" lain yang bersama mu malam itu siapa saja, minimal NPM nya? hehehe. Jadi gejolak darah mudamu, itu dulu ketahuan yang nemenin saha wae..wkwk

    BalasHapus
  9. @AVJ: sabar... sabar... pasti ngaku lah yg nemeninnya... :D

    BalasHapus
  10. maaf kang AVJ, saya tidak berani membeberkan, terkait posisi beliau-beliau yang sangat rentan, terkait kewibawaan. kisah seperti ini bisa mempengaruhi track record mereka, jangan sampai anak keturunan fapet tercegah berjodoh dengan FKU hanya gara-gara mereka nyewa tim pencari fata dan menemukan ada Gen jail yang tertanam seperti bom waktu (alaaah.. ngomong naon deuih...)

    BalasHapus
  11. @AVJ: keywords: 'posisi', 'kewibawaan', 'track record'... no further comments lah tentang para pelaku lainnya... tos parantos... :D

    BalasHapus
  12. @Yoezka : Saya pun sudah coba googling dengan 3 keywords dimaksud : posisi, kewibawaan & track record. Tapi hasilnya so far masih nihil. Mungkin akan tetap jadi rahasia abadi 92 saja...Toey, japri.. toey,, japri... tetep anger!! hehe

    BalasHapus
  13. deuh.... baru tau nich ada rahasia kejailan yg disembunyikan atuy selama ini....
    bagus juga, wadah ini bisa menjadi ajang keterbukaan para oxers.....hahahaaaa...

    BalasHapus
  14. Atoey, njo, iyes.. baraong nya.. pantesan diteangan briefing malam ngalaleungit...

    BalasHapus
  15. katebak oge geuning he he he ku akang atanapi Ceu Gue

    BalasHapus

Kisah Kikeu

Imoel's Notes

Foto Djadoel