Teman-teman, setelah memandangi foto-foto berjajar sobat-sobatku di postingan daftar nama dari Ox92.net, terus terang mata saya langsung tertuju ke pojok kanan atas. Idiom pojok kanan atas dulu pernah heboh dimana ya? Oh ya, pas pemilu, tusuk pojok kanan atas. Dan kok ya yang di pojokan tersebut, adalah sohib saya sendiri. Betul, namanya Iman Litle Maung, NPM 006 (senyum masih sama lebar dan muanis)
Saya jadi teringat kenangan masa lalu semasa menjadi mahasiswa baru bersama dia, geli bila diingat-ingat.... Ini ceritanya :
Brother dan sister mungkin tahu, teman-teman yang ber-NPM kecil katakanlah 001-010, itu menunjukkan calon mahasiswa baru Fapet Unpad yang benar-benar mentalnya telah siap masuk Fapet, bangga pisan lulus UMPTN dan masuk universitas negeri, Fapet Unpad lagi. Jadi hari pertama registrasi di Unpad Dipatiukur, mereka sudah langsung daftar ulang dengan membawa seluruh dokumen lulusan SMA dll (untuk itulah mereka mendapat privilege mandapat nomor cantik 001-010, begitulah ceritanya). Vice versa, kebayang dong yang baru registrasi belakangan, apalagi no NPM 116, bisa ditebak : 1) pertama males 2) atau kedua malu, masuk fapet, tapi terpaksa akhirnya register juga, da nggak ada pilihan lain, mau swasta? Sudah admin diam saja... ini biarlah urusan saya sama 116.
Akang kita ini, Iman Tiger 006 nah kemungkinan tergolong 1992 yang rajin dan benar-benar bangga masuk Fapet Unpad sehingga akhirnya dapat Nomor-Nomor NPM cantik. Sementara saya 035, sih tergolong so-so saja (hehe)... artinya netral, males nggak, bangga amat juga nggak wkwkwk...
Nah kawan, saya 035 dan Iman 006 sebenarnya satu SMA di sebuah SMA Negeri ternama di kota Bandung Jl. Cipaganti, yang ternama dengan pohon karet besarnya di tengah lapangan sekolah. Hanya bedanya Iman murni 1992 dan langsung lolos UMPTN, sedangkan saya senior satu tahun di SMA-nya (nganggur bangga!). Waktu SMA, tahu wajah dan nama, tapi tidak kenal terlalu akrab, tapi saya tahu pasti dia anak Sarijadi Bandung.
Singkatnya, setiap beres registrasi di Dipati Ukur, semua mahasiswa baru harus langsung mendaftar ke SBA Fapet Jatinangor, berikut lanjut ke 'ritual masuk senat' yang sudah pada tahu meureun semua bagaimana rasanya.
Mahasiswa baru bangga Fapet 006 ini, nah hari itu ternyata sudah datang ke Fapet dan registrasi SBA dan pastinya sudah dapat 'jatah ruang senat' duluan. Saya 035 bertemu dia koridor dan tangga di sekitarnya Faperta. Dari kejauhan (da' pada jalan kaki panas-panas siang itu), dia dari atas (Fapet area) dan saya dari bawah (Faperta area), mata kami beradu pandang. Dia tersenyum ke saya, persis sama senyumnya dengan foto yang terpampang sekarang di list angkatan 92 di website. Saya tahu ini junior saya di SMA nih. "Oh dia masuk Fapet atau Faperta?" saya menerka dalam hati.
Dia menyapa saya kemudian "Kang Adri..! gimana kabar kang? Saya masuk fapet Kang!" Tapi kok saya dengar nada takut dan getaran di suaranya (saya belum tahu sebabnya, tapi kemudian saya tahu, pasti itu karena akibat penggojlogan ruang senat padanya beberapa saat sebelum bertemu saya di tangga Faperta siang itu).
Mungkin beliau berharap ada sedikit 'perlindungan' dari senior SMA-nya ini, da' meureun keder juga beliau hari pertama di ruang senat sudah seperti begitu, kebayang kan beratnya masa-masa Mabim di Fapet.
Jrenkkkk...nah ini susahnya jahil saya timbul... hehe
Adri: "Oh masuk fapet ya, saya kita faperta. Gimana masih tinggal di Sarijadi kan?" kata saya dengan lagak gaya senior (tengil memang)
Iman: "Betul kang! Akang Adri Fapet juga?"
Adri: "Iya saya Fapet juga" tuh kan saya nggak bohong...(hanya 'kan Iman nggak tanya saya angkatan berapa Fapet-nya... hehe)
Iman: "Wah kang, fapet ospeknya kaya'nya berat ya?" dia sebut pakai sebutan opspek
Adri: "Ah nggak biasa aja, kuat-kuat aja Man... tenang aman!" sambil mengkerdip mata sedikit saya tepuk-tepuk pundaknya (tengil abizz dah!!)
Adri lanjut: "Ok, Man.. saya keatas dulu ya... sampai ketemu lagi!"
Iman: "Ok kang, nuhun nya' kang!"
Waduh sopan pisan ieu budak... gimana ya kalau nanti tahu dia ternyata satu angkatan juga (alias nggak beda, sama-sama mahasiswa baru angkatan 92 Fapet.... "bae ah!"
Masuk saya juga ke 'ruang senat' siang itu, gojlogan senior 90, bener sih bikin keder. Dan saya jujur, akhirnya bisa merasakan akhirnya bagaimana 'ngerinya dan butuhnya perlindungan senior' Iman saat baru keluar dari ruang senat dan bertemu saya 035 di koridor tangga Faperta hari itu. Ada perasaan bersalah sih, tapi bagaimana juga sudah kejadian dan lagi pula... bae ah... da' yunior SMA sorangan ieu! hehe...
Mau tahu komentar Iman 006, setelah tahu bahwa 035 ini adalah sebenarnya sama teman seangkatan mahasiswa baru 92-nya? Beberapa hari kemudian saat pembukaan Mabim 1992, mata kami beradu pandang lagi, ada rona dan kernyitan kaget di wajahnya. Dia mendekati saya saat istirahat dan berkata:
Iman: "Sugan teh senior kang, haram jadol pisan, saangkatan geuningan!"
Sorry Man. From deep in my heart, please sorry hehe.. Senior can do no wrong kan...
Salam usil
AVJ 035
Saya jadi teringat kenangan masa lalu semasa menjadi mahasiswa baru bersama dia, geli bila diingat-ingat.... Ini ceritanya :
Brother dan sister mungkin tahu, teman-teman yang ber-NPM kecil katakanlah 001-010, itu menunjukkan calon mahasiswa baru Fapet Unpad yang benar-benar mentalnya telah siap masuk Fapet, bangga pisan lulus UMPTN dan masuk universitas negeri, Fapet Unpad lagi. Jadi hari pertama registrasi di Unpad Dipatiukur, mereka sudah langsung daftar ulang dengan membawa seluruh dokumen lulusan SMA dll (untuk itulah mereka mendapat privilege mandapat nomor cantik 001-010, begitulah ceritanya). Vice versa, kebayang dong yang baru registrasi belakangan, apalagi no NPM 116, bisa ditebak : 1) pertama males 2) atau kedua malu, masuk fapet, tapi terpaksa akhirnya register juga, da nggak ada pilihan lain, mau swasta? Sudah admin diam saja... ini biarlah urusan saya sama 116.
Akang kita ini, Iman Tiger 006 nah kemungkinan tergolong 1992 yang rajin dan benar-benar bangga masuk Fapet Unpad sehingga akhirnya dapat Nomor-Nomor NPM cantik. Sementara saya 035, sih tergolong so-so saja (hehe)... artinya netral, males nggak, bangga amat juga nggak wkwkwk...
Nah kawan, saya 035 dan Iman 006 sebenarnya satu SMA di sebuah SMA Negeri ternama di kota Bandung Jl. Cipaganti, yang ternama dengan pohon karet besarnya di tengah lapangan sekolah. Hanya bedanya Iman murni 1992 dan langsung lolos UMPTN, sedangkan saya senior satu tahun di SMA-nya (nganggur bangga!). Waktu SMA, tahu wajah dan nama, tapi tidak kenal terlalu akrab, tapi saya tahu pasti dia anak Sarijadi Bandung.
Singkatnya, setiap beres registrasi di Dipati Ukur, semua mahasiswa baru harus langsung mendaftar ke SBA Fapet Jatinangor, berikut lanjut ke 'ritual masuk senat' yang sudah pada tahu meureun semua bagaimana rasanya.
Mahasiswa baru bangga Fapet 006 ini, nah hari itu ternyata sudah datang ke Fapet dan registrasi SBA dan pastinya sudah dapat 'jatah ruang senat' duluan. Saya 035 bertemu dia koridor dan tangga di sekitarnya Faperta. Dari kejauhan (da' pada jalan kaki panas-panas siang itu), dia dari atas (Fapet area) dan saya dari bawah (Faperta area), mata kami beradu pandang. Dia tersenyum ke saya, persis sama senyumnya dengan foto yang terpampang sekarang di list angkatan 92 di website. Saya tahu ini junior saya di SMA nih. "Oh dia masuk Fapet atau Faperta?" saya menerka dalam hati.
Dia menyapa saya kemudian "Kang Adri..! gimana kabar kang? Saya masuk fapet Kang!" Tapi kok saya dengar nada takut dan getaran di suaranya (saya belum tahu sebabnya, tapi kemudian saya tahu, pasti itu karena akibat penggojlogan ruang senat padanya beberapa saat sebelum bertemu saya di tangga Faperta siang itu).
Mungkin beliau berharap ada sedikit 'perlindungan' dari senior SMA-nya ini, da' meureun keder juga beliau hari pertama di ruang senat sudah seperti begitu, kebayang kan beratnya masa-masa Mabim di Fapet.
Jrenkkkk...nah ini susahnya jahil saya timbul... hehe
Adri: "Oh masuk fapet ya, saya kita faperta. Gimana masih tinggal di Sarijadi kan?" kata saya dengan lagak gaya senior (tengil memang)
Iman: "Betul kang! Akang Adri Fapet juga?"
Adri: "Iya saya Fapet juga" tuh kan saya nggak bohong...(hanya 'kan Iman nggak tanya saya angkatan berapa Fapet-nya... hehe)
Iman: "Wah kang, fapet ospeknya kaya'nya berat ya?" dia sebut pakai sebutan opspek
Adri: "Ah nggak biasa aja, kuat-kuat aja Man... tenang aman!" sambil mengkerdip mata sedikit saya tepuk-tepuk pundaknya (tengil abizz dah!!)
Adri lanjut: "Ok, Man.. saya keatas dulu ya... sampai ketemu lagi!"
Iman: "Ok kang, nuhun nya' kang!"
Waduh sopan pisan ieu budak... gimana ya kalau nanti tahu dia ternyata satu angkatan juga (alias nggak beda, sama-sama mahasiswa baru angkatan 92 Fapet.... "bae ah!"
Masuk saya juga ke 'ruang senat' siang itu, gojlogan senior 90, bener sih bikin keder. Dan saya jujur, akhirnya bisa merasakan akhirnya bagaimana 'ngerinya dan butuhnya perlindungan senior' Iman saat baru keluar dari ruang senat dan bertemu saya 035 di koridor tangga Faperta hari itu. Ada perasaan bersalah sih, tapi bagaimana juga sudah kejadian dan lagi pula... bae ah... da' yunior SMA sorangan ieu! hehe...
Mau tahu komentar Iman 006, setelah tahu bahwa 035 ini adalah sebenarnya sama teman seangkatan mahasiswa baru 92-nya? Beberapa hari kemudian saat pembukaan Mabim 1992, mata kami beradu pandang lagi, ada rona dan kernyitan kaget di wajahnya. Dia mendekati saya saat istirahat dan berkata:
Iman: "Sugan teh senior kang, haram jadol pisan, saangkatan geuningan!"
Sorry Man. From deep in my heart, please sorry hehe.. Senior can do no wrong kan...
Salam usil
AVJ 035
jail teh kabina-bina... puguh batur ngeleper keneh kakara dicarekan senior dua nior... beuh!!
BalasHapustp akhirnya jadi temen maen kartu kaaaan...di basecamp???
BalasHapussi Iman samemeh dilatih dahar silet jeung lampu mah emang gitu!! geumpeuran untung we wawuh jeung urang di kostan base camp 92 tea !!!
BalasHapusAri..Ri, begini nih aslinya 098 mantan kumendan dorbus dan base camp 92. Sayang.. sudah lama kita tidak bisa mendengar sentilannya seperti ini ... Kita tunggulah kiprahnya lagi..
BalasHapus